Setiap jenis bahan baju kaos yang bagus memiliki karakter berbeda-beda dan cocok untuk jenis aktivitas tertentu, misalnya untuk sehari-hari atau outfit olahraga.
Untuk itu, melakukan beberapa tes seperti tes handfeel perlu dilakukan untuk mengenali karakteristik bahan buat kaos yang bagus. Lantas, apa saja bahan kaos yang bagus? Mari simak ulasan di bawah ini hingga akhir.
Bahan Kaos yang Bagus dan Banyak DigunakanAda beberapa bahan kaos yang bagus dan cukup familier digunakan, mulai dari cotton combed hingga chief value cotton. Yuk, simak apa saja daftarnya di bawah ini.
1. Cotton Combed
Siapa yang tidak mengenal bahan kaos yang bagus dari cotton combed? Bahan baju yang bagus untuk kaos ini dinilai cukup nyaman dikenakan sebab terbuat dari bahan kapas yang terasa lembut di kulit.
Di samping itu, bahan ini mudah menyerap keringat sehingga cocok digunakan di negara tropis yang memiliki iklim hangat seperti Indonesia. Oleh karena itu, biasanya industri pakaian mempertimbangkan cotton combed untuk setelan baju olahraga.
Hingga saat ini, terdapat tiga varian bahan kaos cotton combed, yakni combed 20s, combed 24s, dan combed 30s. Pada dasarnya, angka tersebut menunjukkan perbedaan dari segi ketebalan kain, yang mana semakin besar angkanya, semakin tipis kainnya dan semakin halus benangnya. Artinya, cotton combed 30s lebih tipis dari varian 24s dan 20s. Sedangkan di produk kami, kami menggunakan cotton combed 32s tidak tipis dan tebal.
2. Polyester
Bahan kaos yang bagus selanjutnya adalah yang terbuat dari polyester. Berbeda dengan kain katun, bahan polyester terbuat dari serat sintetis jenis polimer sehingga kaos ini cenderung hangat ketika dikenakan. Jadi, bila Anda ingin beraktivitas di tempat bersuhu dingin, kaos berbahan polyester adalah opsi yang tepat.
Keunggulan lainnya dari kaos berbahan polyester adalah tidak mudah kusut dan mudah dibersihkan. Selain cocok digunakan untuk aktivitas berat di luar ruangan, bahan kaos yang bagus ini harganya relatif murah.
Sayangnya, kaos jenis ini kurang cocok dikenakan saat beraktivitas di cuaca panas karena tidak dapat menyerap keringat dengan baik sehingga membuat penggunanya merasa gerah.